Win Win Solutions Bisnis Waralaba

Pada tahun 2002 hingga tahun 2004, bisnis-bisnis besar mengalami perguncangan seperti McDonald’s.

Ya, tahun tersebut disebut sebagai periode Big Brand in Big Trouble.

Pada beberapa tahun ke belakang, keterguncangan bisnis terjadi pada Subway.

Di awali dengan gunjang-ganjing pada tahun 2012 dan hal tersebut terus berlanjut.

Penurunan jumlah gerai Subway pun terjadi secara signifikan.

Terdapat total 27.103 pada tahun 2014 dan berkurang sebanyak 1000 gerai hingga tahun 2018.

Total gerai Subway saat ini adalah 26.744.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Business Insider menyatakan bahwa Subway telah menutup gerainya sebanyak total 909 gerai di tahun 2017.

Sehingga, total gerai pada tahun tersebut menjadi 25.835 gerai Subway.

Apa yang melatarbelakangi gonjang-ganjing bisnis waralaba dan bisnis lainnya?

Terdapat pendapat yang menyatakan bahwa gonjang-ganjing bisnis-bisnis besar terjadi karena terlalu cepatnya perusahaan tersebut untuk berekspansi.

Apakah ini benar?

Mari simak ulasan berikut ini untuk mendapatkan jawabannya.

Kecepatan Berekspansi Menjadi Penyebab Turunnya Bisnis, Benar atau Salah?

Terkadang ini benar adanya. Tidak jarang pebisnis waralaba merasa bahwa ekspansi melambangkan kejayaan bisnis.

Kenyataannya tidak demikian adanya. Ekspansi yang dilakukan terlalu dini malah menjadi boomerang bagi pebisnis itu sendiri.

Kenyataan pahit yang harus dihadapi adalah resiko kegagalan hingga tutup usaha jika tidak dapat menanggulanginya dengan cara yang cerdas.

Apakah Ekspansi Menjadi Alasan Utama Kemerosotan Bisnis?

Perlu diingat bahwa bisnis waralaba mengharuskan adanya komunikasi timbal balik antara pihak pemilik waralaba dan pihak yang menjalankannya.

Hal ini merupakan komitmen yang sudah tertera pada perjanjian waralaba.

Lebih lagi, biaya pendidikan usaha bagi pihak yang menjalankan waralaba sudah dibebankan sejak kesepakatan itu dibuat.

Faktanya, tidak sedikit yang menjalani bisnis waralaba mengeluhkan akan kurangnya perhatian pihak pemilik bisnis waralaba itu sendiri.

Mereka mengaku bahwa pemilik bisnis waralaba memberikan pelatihan awal yang singkat.

Sebenarnya ini tidak disarankan karena mereka yang menjalani bisnis waralaba tersebut masih terbilang kaku dalam dunia bisnis.

Sehingga, pelatihan awal diharapkan berjalan secara maksimal.

Selain itu,  pemilik waralaba memiliki manajemen yang tidak “siap” menghadapi segala tantangan bisnis waralaba.

Sebenarnya, terdapat beberapa peran yang diharapkan dalam bisnis ini yaitu supervisor dan konsultan untuk mengarahkan bagaimana bisnis ini seharusnya bisa berjalan.

Win Win Solutions

Di setiap masalah bisnis yang tengah di hadapi, pebisnis hanya membutuhkan solusi terbaik agar dapat memulihkan keadaan bisnis.

Ketika menghadapi gonjang-ganjing bisnis seperti yang di bahas di atas, McDonald’s berusaha untuk menemukan solusi terbaik.

Bisnis besar bukanlah semata-mata tujuan mereka karena mereka berpikir bahwa menjadi lebih baik adalah pilihan pengembangan bisnis yang cemerlang.

Itulah hal yang pernah dikemukan oleh pebisnis McDonald’s waktu itu.

Apakah Bisnis Sebesar McDonald’s Pernah Mendapatkan Kritikan?

Jawabannya tentu saja pernah. Setinggi atau serendah apapun level bisnisnya, komplain pelanggan akan selalu menyertainya.

baca juga

Editor’s Choices

1000 Ide Bisnis UKM Modal Kecil

Daftar 600 Bisnis Franchise

800 Jenis usaha yang menjanjikan Dengan Modal Kecil

Panduan Bisnis Franchise

500 Master Franchise

McDonald’s pernah mendapatkan aksi kritikan tentang kebersihan toiletnya yang ditulis dalam Brand Revitalization oleh Larry Light.

Menanggapi hal tersebut, McDonald’s berusaha untuk menjadi lebih baik dengan berbenah.

Mereka beranggapan bahwa kehidupan berbisnis yang digeluti oleh McDonald’s bukan sekedar mengurus kebersihan toilet.

Akan tetapi, McDonald’s terus melakukan perbaikan dengan inovassi, renovasi, branding, marketing, pelatihan, pengenalan SOP, dan evaluasi.

Agar menjadi bisnis waralaba lebih baik, seluruh perbaikan di atas dilakukan secara konsisten.

baca juga

Salah kiranya bila beranggapan bahwa bisnis tidak membutuhkan evaluasi secara terus menerus atau malah menganggap hal tersebut sia-sia untuk dilakukan.

Mari berbenah agar bisnis waralaba berjalan semakin baik.

error: Content is protected !!