Tangguh Ketika Krisis Melanda

Krisis adalah hal yang selalu menjadi momok bagi bisnis yang tengah berproses dan berkembang.

Namun terkadang, krisis tidak dapat dielakkan begitu saja karena memang krisis terjadi secara global.

Terdapat beberapa krisis ekonomi yang pernah terjadi di Indonesia seperti pada tahun 1997 hingga 1998, krisis ekonomi global di tahun 2008, dan nilai tukar rupiah yang mengalami penurunan di tahun 2015.

Krisis Ekonomi di Tahun 1997 hingga tahun 1998

Krisis ekonomi yang terjadi di penghujung pemerintahan Presiden Soeharto memiliki dampak yang sangat besar terhadap kegiatan bisnis di Indonesia.

Terjadinya likuidasi bank dengan total 16 bank dan para pebisnis juga kehilangan kepemilikan saham perusahaannya.

Krisis Ekonomi Global di Tahun 2008

Krisis ekonomi global yang terjadi di tahun 2008 awalnya bermula di Amerika Serikat. Orang-orang berpendapat bahwa hal tersebut hanya berlaku di Amerika.

Namun, hal tersebut berimbas pada penekanan neraca perdagangan impor yang semakin tinggi sehingga tidak berimbang pada nilai ekspor Indonesia yang terus mengalami penurunan.

Nilai Tukar Rupiah Anjlok di Tahun 2015

Nilai tukar rupiah mengalami penurunan pada tahun 2015 yang membuat nilai dolar melonjak tajam hingga berada di angka Rp.14.000 per dolar.

Pada waktu itu, banyak yang berharap nilai tukar rupiah tersebut tidak berdampak pada prospek bisnis di Indonesia.

Kenyataannya, turunnya nilai tukar rupiah pada tahun 2015 tersebut menciptakan dampak yang beragam. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Bahan Baku Impor Melambung Tinggi

Melejitnya nilai tukar dolar berdampak pada bahan baku impor yang juga ikut melambung tinggi.

Harga bahan baku yang tinggi membuat harga produksi juga melambung, sehingga pelanggan pun berangsur-angsur pergi untuk mendapatkan produk yang sama dengan harga yang relatif lebih murah.

Namun, krisis ekonomi pada saat itu serentak membuat seluruh harga produksi melambung tinggi.

baca juga

Editor’s Choices

1000 Ide Bisnis UKM Modal Kecil

Daftar 600 Bisnis Franchise

800 Jenis usaha yang menjanjikan Dengan Modal Kecil

Panduan Bisnis Franchise

500 Master Franchise

  • Kebangkrutan Bisnis

Dampak krisis ekonomi tentang lonjakan nilai dolar akan berakibat pada kebangkrutan bisnis, inilah kasus yang terjadi pada Arby’s.

Dalam menghasilkan produknya, Arby’s mewajibkan produksi tersebut melibatkan daging impor.

Kenaikan harga produk membuat mereka tidak yakin bahwa produk mereka mampu diterima di pasaran sebelum mengalami kenaikan hingga akhirnya bisnis waralaba tersebut ditutup.

  • Penjualanan Mengalami Penurunan

Seiring dengan tingginya harga dolar membuat animo masyarakat mengalami penurunan.

Cara untuk mengantisipasi masalah tersebut adalah dengan menemukan sumber pendapatan lainnya seperti membuat spot gerai di depan toko seperti apa yang dipraktikkan oleh Alfamart dan Indomaret.

  • Pengendalian biaya

Pengendalian biaya dapat dilakukan dengan mengurangi kegiatan pemasaran walaupun akhirnya akan berdampak pada penurunan volume penjualan.

Itulah gunanya diadakannya evaluasi untuk mendapatkan strategi promosi yang efektif dalam menghemat arus kas.

  • Perhitungan Hutang Kembali

Ketika krisis bisnis melanda, hal yang harus dipertahankan adalah bagaimana caranya untuk tetap membayar hutang-hutang yang tersisa.

Ketika upaya pelunasan utang telah ditempuh walaupun tidak menemukan titik temu, hal yang dilakukan selanjutnya adalah menegosiasi kembali utang-utang tersebut dengan menurunkan angka cicilan.

baca juga

    Konsekuensinya adalah jangka waktu pelunasan utang diperpanjang demi menurunkan besaran cicilan utang di setiap bulannya.

    • Ekspansi Bisnis Waralaba

    Kebanyakan pebisnis membuka gerai sebanyak-banyak untuk menjaga stabilitas keuangan bisnis.

    Ketika pebisnis memiliki dana yang cukup untuk berekspansi di tengah krisis ekonomi yang sedang melanda, terdapat beberapa keuntungan yang menyertainya.

    Salah satunya adalah mendapatkan property yang sangat terjangkau karena pebisnis property pada masa krisis ekonomi sangat berputus asa terhadap arus penjualanan propertinya.

    error: Content is protected !!